Power of Motivation

by widikrisna

bagi yang selalu bertanya ap motivasinya. Sekarang akan aku beri jawabannya. Semoga tulisanku bisa memberikan motivasi kepada kalian.

Mungkin semua masih bertanya-tanya apa alasan yang membuatku melakukan hal yang orang sebut ‘diet’ ini. Bagiku aku sedang tidak melakukan diet, bagiku aku sedang melakukan dua hal yang berbeda dari kehidupanku sebelumnya. Apa dua hal yang berbeda itu ?

  1. Mengubah pola makan

Selama tiga bulan ini bisa dikatakan aku puasa dari nasi serta daging merah. Lalu lo makan apa wid ? Pagi-pagi aku makan telur rebus + pisang + teh hijau. Siang-siang aku makan sayur-sayuran + buah. Malam-malam menu makanku buah + teh hijau. Yah terkadang aku juga makan gorengan atau cokelat. Yang jelas aku mengurangi benar gorengan, karbohidrat dan lemak. Aku hanya makan daging dan nasi jika sedang pulang ke Jakarta.

  1. Olahraga pagi

Setiap pagi selama 6 kali dalam seminggu. Aku selalu bangun pukul setengah enam pagi dan jogging di saraga. Jika sedang di Jakarta aku jogging di kompleks rumah. Aku melakukan jogging kurang lebih 45-60 menit.

Selain dari dua hal tersebut, kehidupanku sama aja dengan sebelumnya. Sudah tiga bulan lebih aku melakukan dua hal yang berbeda itu. Penurunan berat badan hanyalah efek samping yang timbul dari dua hal yang dikombinasikan ini.

Banyak yang sudah mencoba melakukan seperti yang kulakukan karena mereka tergiur dengan penurunan berat badan yang kuraih. Bagaimana tidak, berat badanku yang awalnya 90 kg sekarang sudah turun menjadi 65 kg dalam kurun waktu 3 bulan. Siapa yang tidak mau jika  lipatan lemak yang menggumpal di perut hilang ? Siapa yang tidak mau jika ukuran baju mengecil sampai dua size ?

Kuacungi jempol bagi kalian yang sudah mau mencoba melakukan seperti yang aku lakukan. Aku hargai niat baik kalian. Banyak dari kalian yang berkata padaku “Gw mau coba deh wid, besok lari yuk.” Atau “Gw mau kayak widi deh, ngurangin makan sama olahraga.” Aku tahu tujuan kalian melakukan itu adalah untuk menurunkan berat badan karena yang kebanyakan bicara seperti itu adalah yang memiliki berat badan yang agak over (no offense). Ketika aku mendengar kalimat itu terucap aku selalu membalas. “Yang penting motivasi baru menemukan metode.” Lalu aku ditanya balik, “ Apa motivasi lo wid ?”. Lalu biasanya aku membalas, “ Nanti gw kasih tahu, sekarang belum waktunya.”

Kali ini aku tidak akan membalas dengan kalimat itu, kali ini aku akan membalas dengan sebuah alasan dan motivasi yang mendasariku melakukan hal yang kalian sebut ‘diet’. Aku akan beritahu  pada kalian apa yang membuat gw selama 3 bulan ini kuat melakukan dua hal tersebut. Apa menurut kalian alasan aku melakukan ‘diet’ ? Apakah karena ingin punya pacar ? Atau sedang ada wanita yang ingin di gebet ? Tidak bukan itu. Aku sedang tidak ingin mencari pacar. Jadi singkirkan alasan itu. Lalu apa dong ? Sudah siap untuk tahu alasannya ? Oke alasanku mengubah pola makan dan olahraga pagi adalah….  agar sehat dan untuk alasan penghematan.

Ah bohong lo wid ? Tidak, aku sedang tidak berbohong. Itulah motivasi yang membuatku mau dan mampu melakukan dua hal tersebut. Simpel bukan ? Aku yakin semua orang ingin sehat dan berhemat. Masih tidak percaya ? Oke aku akan bawa kalian ke sedikit masa laluku.

Ada pepatah yang bilang kesehatan itu mahal. Aku merasakan sendiri makna dari pepatah itu. Sepuluh tahun lalu alm ayahku terkena serangan jantung yang pertama. Serangan jantung itu disebabkan karena stress dan pola hidup yang kurang sehat. Ditambah lagi ayahku mengidap kencing manis / diabetes sebelumnya. Oke diabetes adalah penyakit yang menurun jadi aku sudah memiliki potensi untuk mengidap penyakit itu. Ketika ayahku terkena serangan pertama (aku masih SD), aku masih terlalu kecil untuk mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Yang kutahu adalah ayah sakit dan dirawat di rumah sakit. Namun tetap saja aku sedih ketika melihat ayahku terbaring lemah di rumah sakit, berjuang untuk melawan penyakit yang dideritanya, mencoba meraih kembali kesehatan yang selama ini disia-siakan. Selama beberapa minggu ayahku dirawat di rumah sakit dan Alhamdulillah Allah masih memberikan ayah kesembuhan. Kala itu keluargaku menghabiskan biaya kurang lebih 60 juta (nominal yang cukup besar pada tahun itu), ditambah lagi pengeluaran bulanan yang bertambah karena semenjak saat itu ayahku harus mengonsumsi obat jantung untuk SELAMANYA. Bagiku aku tak peduli dengan uang asalkan keluargaku tetap utuh.

Ketika ayahku terkena serangan jantung yang kedua (aku masih SMP), aku sudah cukup besar untuk mengerti apa yang terjadi. Sedih sekali jika aku harus kembali membuka memori ini. Kesal, geram, marah, atas bagaimana perlakuan dokter pada alm ayah kala itu. Aku tak mau menceritakan apa-apa tentang ‘insiden’ dalam dunia kedokteran itu. Untunglah Allah masih sayang kepadaku dan memberikan ayah waktu lebih lama lagi untuk bersamaku dan keluargaku. Keluargaku kecewa atas perlakuan dokter disini dan memutuskan berobat di Singapura. Tentunya pengobatan di Singapura lebih profesional dibandingkan disini. Biaya yang dikeluarkan ? Tentu banyak dan menguras tabungan. It’s okay asalkan keluargaku tetap utuh. Semua dilakukan untuk sebuah kesehatan.

Keuangan keluarga semakin menipis. Semenjak serangan kedua, ayah harus rutin cek up ke Singapura, ditambah biaya obat-obatan yang cukup menguras tabungan. Ayahku juga sudah tidak bisa selincah dulu dalam dunia bisnis sehingga pemasukan keluarga juga tidak pasti. (Ayah seorang wiraswasta). Aku tidak menyalahkan alm ayah, bagiku ia adalah ayah yang bertanggung jawab karena dengan keadaan yang seperti itu ia masih punya semangat untuk mencari nafkah untuk keluarga. Aku masuk kuliah berarti uang pangkal yang besar. Penghematan keluarga mulai dilakukan. Aku ikhlas melakukan itu, semua demi keluarga. Bagiku tak ada yang lebih kuinginkan selain melihat kebahagiaan dalam keluarga kembali seperti dulu.

Lalu semester lalu ibuku terkena diabetes. Heran, padahal ibu selalu olahraga dan menjaga makan. Apakah hanya karena faktor keturunan dari kakek ? Oh God, enough dengan diabetes dan segala penyakit turunannya. Aku mulai bercermin. Ayah dan ibu terkena diabetes, jika aku tetap seperti ini berarti hanya tinggal tunggu waktu sampai aku mengalami apa yang kedua orang tuaku alami. TIDAK. Aku tidak mau hidupku ditempeli oleh penyakit itu. Aku tak mau jantungku diberikan peralatan aneh agar ia tetap bisa memompa darah ke seluruh tubuhku. Sudah cukup masa lalu yang memberiku pelajaran akan arti sebuah kesehatan. Aku tidak mau bernasib seperti alm ayah. Aku tak mau penyakit itu menggerogoti kesehatanku. Aku tak mau mengecewakan keluargaku di masa depan. Aku mulai berniat untuk mengubah pola hidup menjadi pola hidup sehat. Namun itu baru sekedar niat

Keadaan tidak semakin baik saat satu persatu harta benda mulai dijual. Family income sangat tidak pasti atau bisa dikatakan nol sedangkan kehidupan harus tetap berjalan. Sebagai anak laki-laki aku jadi memiliki beban. Kakakku sudah bekerja dan bisa memberikan sedikit penghasilan bagi keluarga. Ok, hal pertama yang bisa aku lakukan adalah berhemat. Hal kedua dan ketiga…, aku juga sering ikut lomba blog atau menulis. Alhamdulillah ada yang berhasil dan bisa nambah uang makan.

So, mengubah pola makan untuk berhemat dan olahraga sudah ada di to do list. Lalu pada tanggal 21 September 2011, kehidupan baruku dimulai. Aku melakukan dua hal yang sudah aku niatkan. Olahraga dan mengubah pola makan. Semua itu aku lakukan bukan untuk menurunkan berat badan, namun untuk menjaga kesehatan yang sangat berharga dan juga agar aku tidak selalu memberatkan keluarga dalam hal keuangan. Aku ikhlas melakukan ini demi keluargaku.

Alhamdulillah, setelah tiga bulan melakukan perubahan dalam hidup ini, aku merasa lebih sehat dan lebih bisa mengontrol pengeluaran. Awalnya aku hanya kuat jogging 2 putaran, namun sekarang aku sudah kuat jogging 15 putaran. Aku juga lebih tidak sering merasakan capek fisik. Pengeluaranku juga bisa kuhemat sekitar 300-400 ribu sebulan.

Apakah selama ini tidak merasa lapar  wid ? Tentu. Terkadang aku merasa sangat lapar karena tak ada asupan karbohidrat yang masuk ke perut. Terkadang aku merasa sangat emosi dan ingin sekali marah karena lapar. Di minggu-minggu awal adalah saat paling berat karena masa transisi. Disitulah ujiannya. Mana yang kau pilih, kepentingan pribadi ataukah keluargamu ? Ketika aku merasakan lapar atau emosi, aku mengingat kembali apa motivasiku melakukan ini, insyaallah kekuatan akan datang dengan sendirinya. Selalu ada kekuatan bagi siapapun yang meminta. Namun Allah tidak akan memberimu kekuatan, Dia akan memberimu ujian agar kau merasa kuat. That’s why, aku selalu bilang temukan motivasi dulu baru metode.

Apakah selama ini nggak capek wid lari terus ? Nggak takut pingsan ? Tentu capek. Bagaimana tidak, 20 keliling saraga dengan komposisi 16 putaran jogging dan 4 putaran jalan. Ditambah aktivitas fisik di kampus. Tapi ini hanya capek fisik. Aku lebih memilih capek fisik sekarang daripada capek hati dan fisik di kemudian hari. Aku tak mau mewariskan penyakit ini pada anak-anakku. Aku juga tak ingin membuat pendamping hidupku merasa sangat lelah karena mengurusiku. Aku ingin memutus mata rantai penyakit ini demi kebahagiaan keluargaku dimasa yang akan datang.

Aku mengucapkan terima kasih pada Allah yang telah memberiku ujian ini. Sepuluh tahun ujian dalam keluarga dan tiga bulan aku mengubah pola hidup seperti ini tentunya memberiku banyak pelajaran kehidupan yang tidak akan pernah aku lupakan. Bagi ibu yang selalu kuat dan tabah aku mengucapkan terima kasih. Bagi ibu yang menunjukkan padaku tentang abdi seorang isteri pada suami aku mengucapkan terimakasih. Bagi ibu yang selalu menyambutku dirumah ketika aku pulang aku mengucapkan terima kasih. Bagi alm ayah yang tidak pernah luntur semangatnya dalam mencari nafkah untuk keluarga apapun kondisinya, aku mengucapkan terima kasih.

Awal baru dalam kehidupan akan segera dimulai. Semua memang sudah diatur oleh Allah. Aku sudah tidak punya motivasi untuk melakukan penghematan, tak ada lagi pengeluaran lebih untuk berobat. Oleh karena itu aku sudah berhenti melakukan penghematan. Namun olahraga dan pola hidup sehat masih akan terus aku lakukan SELAMANYA (Amin). Pelajaran di masa lalu akan menjadi motivasi yang kuat untukku. Ini hanyalah bentuk usaha, tapi kalau misalnya Allah menakdirkan aku untuk sakit ya pasti sakit juga nanti. Jadi jangan lupakan doa.

Pesanku untuk kalian semua. Jagalah kesehatan kalian. Jangan sia-siakan rahmat kesehatan yang diberikan-Nya. Jangan tunggu sampai penyakit menyadarkan kalian jikalau kalian menyia-nyiakan rahmat kesehatan ini. Semua demi keluarga kalian sekarang dan keluarga kalian di masa depan. Jangan sampai anak, isteri, suami, bapak, ibu kalian bersedih ketika melihat kalian terbaring di rumah sakit karena penyakit yang disebabkan karena kalian tidak menjaga pola hidup kalian. Jangan sampai kalian mewariskan penyakit ke anak cucu kalian.

Pejamkan mata kalian bayangkan masa depan kalian jika kalian menyianyiakan kesehatan kalian seperti sekarang ini (bagi yang ngerasa belum ngejalanin pola hidup sehat). Apa yang akan terjadi pada kalian 20 tahun lagi ? Mungkin ada yang membayangkan sedang terbaring dirumah sakit dengan sebuah penyakit. Ketika itu kalian pasti memohon untuk bisa sembuh bukan ? Permintaan kalian dikabulkan. Allah mengembalikan kalian ke masa lalu. Kalian masih muda sekarang. Masih belum terlambat. Ubahlah pola hidup kalian menjadi pola hidup sehat maka bayangan itu insyaallah akan menghilang. Temukan motovasi kalian, insyaallah kalian akan mendapatkan kekuatan yang belum pernah kalian rasakan sebelumnya. Asalkan ada kemauan disitu pasti ada jalan.

Disini aku hanya berbicara sebagai manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, kalau ada yang kurang setuju silakan diskusi. Aku juga masih awam dalam hal nutrisi, gizi dll, mungkin pola makanku yang kulakukan selama 3 bulan salah. Mungkin saja pola seperti ini tidak baik dan malah merusak. Who knows ? Jadi CMIIW ya. Kedepannya aku tidak akan se freak sekarang.

So, alasan gw mengubah pola makan dan olahraga adalah untuk menjaga kesehatan dan pengehematan. Apakah kalian masih tidak percaya ?

Harta yang paling berharga adalah keluarga
Istana yang paling indah adalah keluarga

Puisi yang paling bermakna adalah keluarga
Mutiara tiada tara adalah keluarga

Sedikit tips dari bagi yang mau ‘diet’. Based on pengalaman, ga tahu bener atau salah.

  1. Pastikan apakah kamu sedang lapar atau hanya lapar mata. Minum air dulu kalau lapar. Kalau masih lapar berarti emang lapar kalau laparnya hilang biasanya Cuma laper mata.
  2. Kalau laper melanda tapi belum jam makan, ngemilnya buah. Aku biasanya beli buah pisang. Murah, cuma 5000 sesisir. Kalau bosen aku beli apel atau jeruk.
  3. Bawa buah dalam tas. Potong buah menjadi kecil-kecil. Kalau laper tinggal ambil di dalam tas. Jadi nggak beli jajanan yang nggak sehat. Belive me, penghematan dari jajan itu besar banget loh.
  4. Jangan nggak makan sama sekali. Whatever happened, kamu harus makan. Makan adalah naluri dasar manusia. Siang aku biasanya makan kangkung atau bayam atau sop atau gado-gado. Itu ngenyangin kok sampai malem. Penghematan ngurangin daging dan nasi juga gede.
  5. Kalau laper mata dan emang bener-bener pingin…, hmm ini emang godaan paling besar. Cara mengatasinya ingat kembali motivasi lo ‘diet’ buat apa.
  6. Say no to minuman berkalori seperti soda, teh botol, dll. Udah mahal nggak sehat pula. Ganti dengan air putih.
  7. Kurangi gorengan. Kurangi bukan berarti nggak loh. Aku sehari pasti makan gorengan kok, entah 1 potong tahu goreng atau tempe goreng.
  8. Sabtu siang adalah cheat day. Makanan yang paling membuat laper mata dalam seminggu dibeli pas sabtu siang. Tapi jangan kelewatan juga. Aku paling beli Cuma ayam goreng atau cokelat atau es krim.
  9. Minum madu asli pagi dan malem.
  10. Minum larutan X habis olahraga pagi. Menurut riset bisa menghilangkan diabetes dan efek lain adalah mengurangi berat badan. Aku ngincernya buat ngilangin diabetesnya. Apa itu larutan X ? Ada deh #kepo
  11. Hiraukan perkataan orang lain yang mengatakan kalau lo itu kurus. Percaya sama timbangan jangan sama perkataan teman. Pengalaman : masih 80 kilo udah dibilang kurus.

13 comments on “Power of Motivation

  1. Keren banget lo, punya motivator yang sangat hebat, emang motivasi itu paling penting, walau diet itu hal sepele tapi sehat itu sangat penting, dan cara kita sehat kurang lebih sama karena “dulunya” aku over weight ..

  2. Pingback: Konspirasi (PART III) : End | @widikrisna

  3. Pingback: Berinvestasi di Perlindungan Jiwa dan Kesehatan | @widikrisna

  4. Maaf sebelumnya saya mau bertanya, tapi mungkin sedikit kurang berbobot dan terlalu teknis.. Btw Uang Rp. 300.000 – 400.000 / bulan itu detailnya dipake untuk apa aja…

    Sekali lagi saya mohon maaf soalnya pasti merepotkan.. Saya sendiri sudah berupaya berhemat, tapi mungkin salah kaprah.. karena dari penghematan itu saya justru tidak lari ke saraga untuk menghemat pengeluaran yang sekali ke sana kurang lebih tiket masuk saraga + parkir motor + nitip tas itu sudah Rp. 4.000 ..

    Terima kasih sebelumnya…

    • Salam kenal. 300-400 ribu itu dipake buat kebutuhan sehari-hari anak kos mas, makan, laundry, ngangkot, dst. Aku dulu kos deket saraga, jd kesana jalan kaki & gw nitip2. Semangat mas, jgn nyerah buat berhemat

      • senengnya udah dibalas sama Idola hehehe
        btw, trimakasih sebelumnya sudah menyempatkan dibalas 🙂

        Saya salut dan terharu dengan kisah hidup yang sudah sebagian saya baca dari tulisan – tulisannya. Semoga makin sukses deh hehe o:)

Leave a reply to Widikrisna Cancel reply